[ngaji dulu yuk] Seperti Membagiakan Permen Bag.1

Allah membagikan harapan, bagaikan manusia membagikan permen dari kantong.
“Ada apa dengan kehidupan saya…,” tanya Erik kepada dirinya sendiri.
Erik mengeluhkan kehidupannya yang sarat dengan kekecewaan dan kegagalan.
Dari mulai berantakannya mahligai perkawinan dengan istrinya, hingga kemudian usahanya yang rontok bak daun dimakan rayap.
Sebuah kesadaran merayap pelan di dirinya, bahwa ia sedang melangkah kepada keterpurukan total. Dan ia tidak mau ini sampai terjadi.
“Apa saya jauh dari Allah kali…?” jawabnya sendiri.
Kemudian ia merenung sedikit tentang kehidupannya sampai detik ini.
Ia lihat shalatnya yang lebih sering alpa daripada ingat.
Ia lihat tangannya yang lebih banyak mengepal ketimbang terbuka, alias jarang sedekah.
Ia lihat kakinya yang lebih suka melangkah ke tempat maksiat daripada ke tempat yang baik-baik.
Ia lihat caranya berbisnis yang lebih banyak mau menang sendiri.
Ia lihat caranya bergaul yang lebih banyak menyakiti.
Dan ia lihat-lihat lagi perlakuannya kepada istrinya, keluarganya, teman-temannya…
Semakin banyak ia melihat dirinya, semakin terlihat kekurangan-kekurangannya selama ini, semakin terbuka penyebab kemungkinan kejatuhannya.
“Kemana aja saya selama ini…? Tak mampu mengintrospeksi diri… wajar bila Allah tak suka kepada saya,” akunya sendiri.
“Saya jauh dari Allah. Allah Yang Maha Melindungi, Perlindungan-Nya tidak bunyi di kehidupan saya. Allah Yang Maha Menjaga Kehidupan, tapi sepertinya saya tidak mendapatkan Penjagaan dari-Nya.”
Cintai Sang Maha, maka cinta-Nya akan melindungi kita. Cintai Sang Maha, maka cinta-Nya akan menjaga kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

amoeba Operating System

GPRS Gratis via port 554 squid

Simple way, How to get file PDF ( cara mencari file pdf ) - google sear...