Operasi Mantan Presiden Thailand Bermasalah

HONG KONG - Keinginan Mantan Presiden Filipina Joseph Estrada untuk melakukan operasi tempurung lututnya kemarin harus ditunda, pasalnya Dewan Medis hong Kong enggan memberikan ijin bagi dokter Christopher Mow yang didatangkan khusus dari Redwood City, California, AS untuk memipin operasi Estrada.
Pihak Dewan Medis Hong Kong beralasan, Mow tidak memenuhi persayaratan bagi dokter asing yang ingin datang ke wilayah bekas koloni Inggris tersebut. Biasanya dokter asing yang datang ke Hong Kong mempunyai kepentingan akademik atau memperkenalkan teknik medis terbaru. Penolakan ini juga yang kedua kalinya diberikan kepada Mow. "Permintaannya telah ditolak pada bulan Novenber dan Desember, bahkan sebelum Estrada datang kesini," ujar salah seorang anggota Dewan Medis yang enggan menyebutkan namanya.
Konjen Filipina Susan Castrence yang bertanggung jawab atas kepergian Estrada ke Hong Kong mengaku terkejut atas penolakan tersebut. "Semua urusan rumah sakit telah di tangani oleh pihak Estrada. Ia juga diijinkan pergi karena mereka mengaku semuanya telah diatur. Jadi kami cukup terkejut mengetahui hal ini," ujarnya. Ia juga mengaku telah meminta pihak Hong Kong agar mereka mau merevisi keputusan tersebut. "Kami tengah menunggu jawaban dari Hong Kong, semoga keputusan tersebut bisa dipertimbangkan kembali," lanjut Susan.
Estada, 67, tiba di Hong Kong pada senin lalu. pria yang tengah menjalani tahanan rumah di Filipina akibat korupsi ini ditemani istri, berapa petugas keamanan serta juru bicaranya, Didangen Dilangalen. kepergian Estrada ke Hong Kong sempat ditentang oleh jaksa penuntut umum namun pihak pengadilan khusus anti korupsi mau memberikan ijin setelah pihak Estrada menyerahkan uang jaminan sebesar 1 juta peso.
Menurut jubir Estrada, mantan aktor Filipina ini akan tetap kembali ke Filipina pada 15 Januari sesuai dengan batas yang ditentukan pengadilan. "Meskipun ada penundaan operasi, akmi akan kembali sesuai jadwal," ujar Dilangalen. Ia juga mengatakan jika Mow pernah melakukan operasi di Hong Kong sehingga kemungkinan besar pemerintah setempat akan mau mengeluarkan ijin baginya.
Estrada turun dari jabatannya sebagai presiden Filipina pada tahun 2001 setelah mendapatkan tekanan dari banyak pihak akibat tuduhan korupsi yang diarahkan kepadanya. Estrada diduga telah menggelapkan uang negara sebesar USD 80 juta selama 30 bulan menjadi presiden Filipina. Ia terancam hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati jika terbukti bersalah. Estada lalu digantikan oleh wakilnya, Gloria Macapagal Arroyo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

amoeba Operating System

GPRS Gratis via port 554 squid

SWIFT Code for Indonesian Banks