Kilaf Pandangan TAHUN BARU #2005#

Sama halnya dengan Hari Perayaan Lainnya, Tahun baru juga berasal dari kekafiran. Tidak ada yang ragu-ragu merayakannya walaupun asalnya dari kekafiran. Bangsa Roma kafir menyembah dewa Janus, dewa penjaga pintu-pintu. Bagi mereka hari yang pertama setiap tahun adalah suci bagi Dewa Janus.
Kita juga merayakan hari pertama setiap tahun, tetapi kita tidak menyembah dewa bermuka dua itu, kita mempunyai motif yang baik. Sama halnya dengan kita turut tari Bali tetapi kita tidak menyembah dewa orang Bali, kita mempunyai motif yang baik.
Motif yang baik kita merayakan tahun baru ada dua. Pertama, seperti wajah dewa Janus memandang ke belakang, kita melihat bagaimana Tuhan telah memimpin kita sepanjang tahun yang baru lalu. Untuk itu kita melayangkan doa syukur kepada-Nya.
Kalau kita mau mengambil inventaris dan menulis setiap berkat dan pimpinan Tuhan itu, maka langit tidak akan dapat memuatnya. Sebab setiap langkah kaki kita ada dalam penjagaan Tuhan, setiap kali kita men-start mobil melaikat Tuhan sudah siap menjaga, bahkan setiap kali kita bernafas itu adalah pemberian Tuhan. Melihat berkat-berkat-Nya yang banyak itu sepanjang tahun yang lalu menjadikan iman kita lebih teguh pada-Nya dan keyakinan kita bahwa Ia akan memelihara kita pada tahun-tahun mendatangpun menjadi lebih kuat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

amoeba Operating System

GPRS Gratis via port 554 squid

SWIFT Code for Indonesian Banks